Sabtu, 24 Januari 2015

Penyebab Penyakit Kudis

 Penyebab Penyakit Kudis 

Gejala dan Penyebab Penyakit Kudis Penyebab penyakit kudis atau scabies adalah tungau atau sejenis kutu sarcoptes scabiei yang ciri utamanya adalah timbulnya borok atau keropek kebotakan dan gatal gatal pada kulit. Sarcoptes Scabiei adalah tungau atau kutu dengan ciri-ciri berbentuk pipih hampir bulat dengan 8 kaki pendek , pipih, berukuran 300-600 miu. biasanya tungau hidup di lapisan epidermis. Permukaan dorsal dari tungau ini dilindungi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis yang melintang sehingga membuat sejumlah skala segitiga kecil. selain itu pada tungau betina terdapat ekor seperti cambuk pada pasangan kaki ke 3 dan ke 4 sedangkan pada tungau jantan, bulu cambuk hanya terdapat pada pasangan kaki ke 3.


Penyebab penyakit kudis sendiri biasanya terjadi karena sanitasi yang buruk yang menyebabkan tungau atau kutu dapat berkembang biak dengan baik. Berbeda dengan penyakit kulit seperti kurap dan panu yang disebabkan oleh jamur. Penyebab penyakit panu dan kurap adalah jamur dan bisa anda liat di artikel lain.

Proses infeksi Kudis pada kulit
Adapun proses dari perkembang biakan tungau pada kulit sehingga menjadi penyakit kudis adalah sebagai berikut:

  • Infeksi dari tungau yang membuat terowongan di kulit epidermis dan pada terowongan atau jalur tersebut biasanya tungau meninggalkan 2-3 butir telur.
  • telur menetas dalam waktu 2-4 hari berikutnya dan kemudian menjadi larva tungau
  • dalam 1-2 hari larva akan berubah menjadi limfa stadium pertama kemudian akan berubah menjadi limfa stadium 2. Nymfa ini akan berkembang menjadi tungau muda yang dalam proses siap bereproduksi kembali.
  • tungau berkembang menjadi tungau dewasa dalam waktu hanya 2-4 hari.
Untuk menyelesaikan daur hidup dari telur hingga dewasa hanya diperlukan 10-14 hari, bisa dibayangkan perkembangan infeksi penyakit kudis ini jika tidak dirawat dengan benar.

Gejala Penyakit Kudis
Gejala umum yang terjadi pada penderita penyakit kudis adalah gatal yang sangat terasa pada permukaan kulit, berwarna kemerahan dan biasanya disertai infeksi lanjutan seperti yang diakibatkan oleh bakteri maupun jamur. Pada bayi, gejala yang khas yaitu adanya bisul pada telapak tangan atau kaki.

  1. Jangan pernah menggaruk kulit karena akan menimbulkan infeksi sekunder.
  2. Mandi dan bersihkan diri dengan air yang telah diberi larutan antiseptik maupun bubuk PK. atau bisa juga menggunakan sabun antiseptik seperti detol maupun asepso.
  3. keringkan tubuh setelah mandi hingga kering dan bersih.
  4. pada waktu malam sebelum tidur oleskan krim yang mengandung permethrin yang banyak dijual di apotik. Permethrin adalah obat anti kutu, merk dagangnya seperti Scabimit, bscabicid. Oleskan merata pada seluruh tubuh terutama pada bagian yang gatal, sela sela tubuh, lipatan tangan dan kaki. kedua krim ini memang ditujukan untuk embasmi tungau atau kutu scabies.
  5. biarkan krim tersebut meresap kedalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya digunakan sebelum waktu tidur.
  6. setelah 12-24 jam, bersihkan sisa krim yang menempel pada tubuh dengan mandi air hangat dan sabun antiseptik.